Polis Thailand berlembut dengan pendemo Katanya kita semua adalah orang Thailand

. Senin, 17 Februari 2014
  3 Dis 2013
 
 Pendemo mencuba menerobos tembok penghadang (bangkokpost.com)
Bangkok - Polis Thailand membiarkan para demonstran masuk ke dalam ibu pejabat   polis  dan juga melewati barikade yang melindungi pejabat Perdana Menteri Thailand. Hal ini meredakan ketegangan yang terjadi di Bangkok selama dua hari terakhir yang diwarnai pertempuran antara polis  dengan demonstran.

Alasan sikap berlembut polis yang sebelumnya gencar menghalau demonstran dengan gas pemedih mata dan meriam air ini tidak diketahui pasti. Namun hal ini terjadi setelah  polis  menyatakan mereka tidak akan lagi menggunakan kekerasan untuk mempertahankan pejabat mereka dari ribuan demonstran antipemerintah yang merancang sasaran para polis .

Para demonstran juga dibiarkan saja mendekati pagar pejabat PM Yingluck Shinawatra atau yang juga disebut Government House. Tak ada perlawanan dari para polis  yang berjaga di lokasi, seperti yang terjadi selama dua hari sebelumnya. Barikade yang sebelumnya mereka jaga dengan ketat, telah ditinggalkan para polis .

Puluhan demonstran yang menyerbu masuk ke ibu pejabat polis  polis  di Bangkok juga dibiarkan saja. Bahkan beberapa demonstran terlihat berjabat  tangan dengan para polis  yang ada di lokasi. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (3/12/2013).

Ketua Polis Metropolitan, Letnan Jenderal Kamronwit Thoopkrajang menuturkan, pihaknya tidak akan berusaha mencegah para demonstran masuk ke ibu pejabatnya. "Balai Polis Metropolitan adalah milik publik," ucapnya.

"Tidak akan ada penggunaan gas pemedih   mata hari ini. Tadi malam, satu anggota  polis  cedera akibat tembakan senjata, jadi jika kami terus melawan tentu akan ada lagi korban yang cedera, dan kita semua adalah orang Thailand," imbuh Kamronwit.

Di sisi lain, kelembutan sikap  polis  ini diakui oleh para demonstran sebagai kemenangan mereka atas pertempuran melawan pemerintah. "Kemenangan ada di tangan tentera rakyat. Kami bertinjauan menduduki seluruh fasiliti penting pemerintah," teriak salah satu koordinator unjuk rasa, Issara Somchai kepada demonstran lainnya.

Demonstran mendorong agar PM Yingluck  undur dari jabatannya dan pemerintahan digantikan oleh semacam dewan rakyat yang berisi perwakilan kelompok pembangkang. Atas permintaan ini, Yingluck menolak kerana 
menganggapnya bertentangan dengan perlembagaan.

Yingluck mengajak demonstran untuk duduk bersama mencari solusi. Namun ajakannya ini ditolak oleh demonstran dan mereka menyatakan akan meneruskan aksinya hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka. Pada Isnin (2/12) kelmarin, bentrokan diwarnai oleh tembakan peluru getah dan gas pemedih mata serta meriam air oleh polis  yang menjaga pejabat PM Yingluck. Sementara Yingluck sendiri telah dipindahkan ke lokasi  rahsia.
  • Pendemo menggunakan bulldozer untuk runtuhkan tembok penghadangTak hanya bulldozer, mereka juga menurunkan alat berat crane.

0 komentar: